Selasa, 15 Desember 2009

impian

Dulu Ku berdoa agar selalu jadi lentera.menyinari alam raya memberikan manfaat yang nyata. Lentera akan padam bila terkena hembusan angin. Namun, lentera akan terus bersinar bila orang menginginkannya. Lentera ada karena orang membutuhkannya. Namun lentera itu ga pernah berpikir untuk membakar yang telah memadamkannya. Lentera ada untuk menyinari alam raya. Meskipun sekarang orang jarang menginginkan keberadaan lentera, bahkan banyak yang melupakan lentera. Kini ku berdoa agar aku tak pernah menjadi lentera. Aku benci menjadi lentera. Ku ingin menjadi seorang legislator. Duduk di kursi kehormatan diperebutkan oleh banyak orang. Bahkan tak jarang dianggap sebagai pahlawan hanya karena mendermakan uang di kala bencana menghantam. Legislator yang tak jarang menjadi seorang koruptor merampas, menghabiskan uang Negara namun ia tetap dipuja sebagai pahlawan. Aku tak ingin menjadi Nek Minah yang mencuri coklat tanpa pengacara langsung di penjara. Aku ingin jadi pengusaha yang meminjam uang Negara 6,7 T lalu aku lari darmawisata ke luar dunia tuk belanja berpesta pora. Aku kebal karena hukum ada pesuruhku. Pesuruh tidak akan pernah mampu memenjarakan tuannya. Lentera jangan marah bila doaku terkabul ya. Namun aku takut berbuat nista, jika rakyat bersatu bagaimana pamorku ya.. Koin untuk Prita Mulyasari. Jangankan 204 juta lebih dari itupun bisa demi menciptakan keadilan untuk sesama. Bukti bahwa rakyat perlu keadilan. “Adil” merupakan dua sisi mata pisau. Tajam di bawah menghantam rakyat lemah. Tumpul diatas memberikan kenyamanan orang atas. “Adil” hanya untuk Tuhan. Tuhan berlaku adil. Alam musnah, kehidupan manusia musnah karena bencana melanda. Ayo siapa yang memusnahkan alam siap-siaplah untuk musnah. Penguasa kami perlu Anda tapi jangan pernah berbuat nista karena sesungguhnya Anda ada karena Kami yang mengadakan Anda. Jangan ada konspirasi yang menistakan rakyat. Kami selalu berdoa agar Anda selalu berkuasa dan jayalah terus kekuasaan Anda. Cukup sudah bencana yang kami rasa.

Tidak ada komentar: